amplifyHER adalah produksi Berita PBB, didukung oleh SoundCloud. Episode pertama dirilis Kamis, 24 November, di semua platform podcast utama. Episode selanjutnya akan dirilis setiap minggu.
-
Episode 1: Mili (Thailand)
Superstar remaja Milli menjadi artis Thailand pertama yang tampil solo di festival Musik Coachella yang terkenal di dunia, memenangkan penonton baru. Dia telah membuat gebrakan di negaranya sejak perilisan single debutnya Phak Kon pada tahun 2020, berkat lirik jenaka dalam bahasa Inggris, Thailand, dan beberapa dialek daerah.
-
Episode 2: MC Yallah (Uganda)
Seorang artis yang sukses sejak usia sangat muda, MC Yallah harus berjuang kembali ke industri musik, setelah meluangkan waktu untuk membesarkan keluarganya. Titik balik datang ketika dia menandatangani kontrak dengan Nyege Nyege, sebuah perusahaan rekaman yang mendukung artis di luar arus utama. Dia membawa musiknya ke arah baru yang lebih eksperimental, dan sekarang menarik banyak orang di seluruh Eropa.
-
Episode 3: Carmen de Leon (Venezuela)
Carmen, seorang penulis lagu wanita dari Venezuela, meledak di kancah sebagai artis dan penulis lagu. Dia membuat musik dalam bahasa Spanyol dan Inggris, dan merupakan suara yang sangat mandiri. Meskipun pernah tinggal di Meksiko, AS, dan Spanyol, dia merasakan keterikatan yang kuat dengan akar Venezuelanya. Beberapa videonya memiliki lebih dari satu juta penayangan di YouTube.
-
Episode 4: Emel (Tunisia)
Emel Mathlouthi dinobatkan sebagai ‘suara revolusi Tunisia, setelah video dirinya membawakan versi lagu ‘My Word is Free’, selama protes jalanan Tunisia, menjadi viral online selama Musim Semi Arab.
-
Episode 5: Faouzia (Maroko/ Kanada)
Faouzia, seorang penyanyi muda dengan suara besar, lahir di Maroko dan dibesarkan di Kanada. Dia mulai membuat nama untuk dirinya sendiri ketika dia baru berusia 15 tahun, memposting lagu ke YouTube dan memenangkan hadiah dan penghargaan musik Kanada. Segera setelah itu, ketika dia masih di sekolah menengah, produser EDM berpengaruh David Guetta mengundangnya untuk tampil di lagunya “Battle”.
-
Episode 6: Sarah Crouch (Jamaika)
Sarah Crouch adalah bagian dari DejaVilla, duo yang dia bentuk dengan produser dan penulis lagu yang berbasis di Brooklyn, David Marston, yang memberikan ritme tarian pada vokal sensualnya. Meskipun kedua orang tuanya adalah musisi, mereka mendorongnya untuk belajar di industri perhotelan, karena mengetahui bahwa mencari nafkah di industri musik, khususnya di Jamaika, bisa jadi sulit. Memasak masih menjadi salah satu kegemarannya.
-
Episode 7 Adomaa (Ghana)
Karier musik Adomaa dimulai ketika dia mulai menyanyikan lagu-lagu cover yang disukainya, dan merekamnya di ponselnya. Hari ini dia dipandang sebagai pembawa cahaya afro-jazz dan musik alternatif di negara asalnya.
-
Episode 8: Alena Murang (Malaysia)
Alena Murang bekerja untuk melestarikan akar adat Dayak Kelabitnya, dari hutan hujan dan dataran tinggi pulau Kalimantan. Dia adalah wanita pertama yang secara profesional melakukan dan mengajar Sape, alat musik kecapi dari suku dataran tinggi pulau yang secara tradisional diperuntukkan bagi penyembuh pria. Dia bernyanyi dalam bahasa Kelabit dan Kenyah yang terancam punah.
-
Episode 9: LIA LIA (Jerman/Tiongkok)
LIA LIA adalah gagasan dari seniman setengah Cina setengah Jerman Lia Wang. Rilisan awalnya menarik perhatian global, dan menghasilkan undangan pribadi dari Doja Cat untuk mendukungnya di serangkaian acara Jerman. Dia memiliki lebih dari 245.000 pelanggan di YouTube.
-
Episode 10: Lyn Lapid (AS/ Filipina)
Saat remaja, Lyn Lapid mulai memposting video cover di Youtube. Pada akhir 2019, dia meluncurkan halaman Tik Tok-nya, dengan cepat membangun lima juta pengikut, yang terpikat oleh suaranya. Cuplikan lagu orisinal pertamanya, Producer Man, menjadi demo video Tik Tok yang paling banyak ditonton di tahun 2020.